MELATI DI GARIS DEPAN - Arsif NKRI
Home » » MELATI DI GARIS DEPAN

MELATI DI GARIS DEPAN

Posted by AN
Arsif NKRI, Updated at: December 23, 2016

Posted by AN on Friday 23 December 2016


Gadis cantik ini bernama Marie Zumariah. Dia lahir di Garut dan sejak awal revolusi (1946) terlibat aktif sebagai anggota Tentara Pelajar. Di kesatuannya, Marie tidak dilibatkan dalam pertempuran Ia justeru kerap dilibatkan dalam operasi-operasi telik sandi riskan dan berbahaya:
menyelundupkan senjata, granat, peluru melewati pos-pos penjagaan militer Belanda di Front Bandung Timur


Di tengah gemuruh revolusi itu, Marie jatuh cinta kepada seorang komandan kompi dari Bataliyon pelopor 33 bernama Kapten Rusady. Mereka lantas menjalin kasih dan berjanji sehidup semati. Suatu waktu di bulan Agustus 1947 dalam suatu pertempuran melawan pasukan-pasukan Belanda dari Yon 5 Andjing NICA di Desa Padayungan, Tasikmalaya, Kapten Rusady tertembak dan terluka parah lalu ditawan dan dipenjarakan oleh Belanda ke Pulau Nusakambangan.

Insiden itu memang sempat sampai ke telinga Marie. Namun karena tak menentunya situasinya saat tersebut, soal nasib sang kekasih tak pernah diketahuinya secara jelas. Namun tanpa mengenal putus asa, Marie terus memburu keberadaan Kapten Rusady. Kendati banyak perwira lain yang menaruh harapan dapat mengganti "posisi Kapten Rusady" di sisi Marie, namun gadis muda itu tak menghiraukan mereka.

Setiap waktu, ia terus mencari keberadaan sang pujaan, dari front ke front, dari kantong pertahanan satu ke kantong pertahanan lain. Hingga suatu waktu, Marie berhasil bertemu kembali dengan Kapten Rusady di Front Leles, Garut. Mereka kemudian menikah sampai beranak cicit.

Gadia-gadis perang seperti Marie sejatinya sangat umum kehadirannya di front-front pertempuran zaman itu. Bahkan di Front Bekasi ada sekelompok perempuan, anak-anak petani, yang membentuk kesatuan perlawanan khusus bernama Barisan Srikandi.

Mereka terbilang aktif menghadapi tentara-tentara Inggris dan Belanda dalam era revolusi kemerdekaan. Untuk mengenang keberanian para srikandi ini, pada 1946, penyair Ismail Marzuki mempersembahkan sebuah lagu yang ia beri judul "Melati di tapal Batas". Untuk para pahlawan Bangsa alfaatihah.
Hendijo


Share This Post :

1 comments:

  1. Casino Reviews & Ratings | Wooricasinos
    Read casino reviews, see real players' 부산광역 출장안마 ratings, games, 나주 출장마사지 complaints, 남원 출장안마 promotions, games and more at Wooricasinos. 바카라 사이트 Rating: 3.8 인천광역 출장안마 · ‎Review by Wooricasinos

    ReplyDelete

Post Terbaru

 
Copyright © 2015 Arsif NKRI.
Design by Creating Website and CB Design