Kisah Soeharto Ditahan Pasukan Siliwangi Karena diduga PKI - Arsif NKRI
Home » » Kisah Soeharto Ditahan Pasukan Siliwangi Karena diduga PKI

Kisah Soeharto Ditahan Pasukan Siliwangi Karena diduga PKI

Posted by Unknown
Arsif NKRI, Updated at: February 20, 2017

Posted by Unknown on Monday 20 February 2017



Presiden kedua Republik Indonesia ternyata punya pengalaman buruk soal PKI. Soeharto pernah ditahan pasukan Siliwangi yang anti pKi. Soeharto yang kala itu masih berpangkat Letkol ditahan lantaran diduga anggota PKI.

Hal ini Soeharto sampaikan dalam buku otobiografinya 'Soeharto, Pikiran, Ucapan dan tindakan Saya'.

Menurut Soeharto, saat itu dirinya pergi ke Jawa Timur dan bertemu dengan Pak Sungkono dan Kretarto. Saat itu di Solo ada Letkol Suadi, sebagai komandan Resimen di Solo dengan Komandan batalionnya Mayor Suharto, lalu ada Mayor Slamet Rijadi, Mayor Sunitioso dan Mayor Sudigdo.

Tetapi menurut Soeharto, sebagian pasukan Panembahan Senopati itu sudah dipengaruhi PKI. "Itulah yang menyebabkan bentrok dengan pasukan Siliwangi yang sedang hijrah," ujar Soeharto dalam buku tetsebut di halaman 51.

Saat itu Soeharto baru kembali dari Jawa Timur. Saat tiba di jembatan Jurug, Solo, Soeharto lalu ditahan dan dibawa ke pos pasukan Siliwangi. "Saya dilucuti, senjata saya diambil," beber Soeharto.

Soeharto lalu dibawa ke markas kesatuan Pasukan Siliwangi yang berada di Gedung wali kota Solo sekarang. Soeharto muda pun lalu diinterogasi oleh pasukan dari Jawa Barat itu.

Namun kemudian muncul Kolonel Sadikin, Panglima Pasukan Siliwangi yang mengenal Soeharto.

"Lho, mengapa kamu di sini?" tanya Kolonel Sadikin.

Soeharto pun kemudian menjelaskna duduk perkaranya hingga akhirnya dia ditahan oleh Pasukan Siliwangi. Mendengar penjelasan Soeharto, Sadikin lalu menerangkan kepada pasukannya bahwa pria yang mereka tangkap adalah Letkol Soeharto dari Yogyakrta.

"Ternyata karena nama saya Soeharto, saya dikira Mayor Soeharto dari bataliyon Solo," ujar Soeharto.

Setelah dilepaskan, Soeharto lalu meneruskan perjalanan ke Yogyakarta. "peristiwa inilah yang ditulis orang sekian tahun kemudian. Tetapi peristiwa itu terjadi sebelum meletusnya pemberontakan Madiun," tulis Soeharto.

Reporter: Hery H Winarno
sumber: www.merdeka.com


Share This Post :

0 comments:

Post a Comment

Post Terbaru

 
Copyright © 2015 Arsif NKRI.
Design by Creating Website and CB Design