Bupati Bandung yang Menjadi Menteri Dalam Negri Republik Indonesia Pertama - Arsif NKRI
Home » » Bupati Bandung yang Menjadi Menteri Dalam Negri Republik Indonesia Pertama

Bupati Bandung yang Menjadi Menteri Dalam Negri Republik Indonesia Pertama

Posted by AN
Arsif NKRI, Updated at: December 28, 2016

Posted by AN on Wednesday 28 December 2016


Dilanda fitnah karena menjadi presiden Pasundan jaman RIS.

Wiranatakusumah pun dituduh sebagai antek Belanda. Padahal kedudukan Wiranatakusumah sebagai presiden pasundan sangat berbeda dengan sultan Hamid. Wiranatakusumah sangat nasionalis dan pro Republik. Sultan Hamid seorang federalis yang pro Belanda. Wiranatakusumahsebelum menjadi presiden Pasundan, sebelumnya berdiskusi dulu dengan Sukarno Hatta. Justru Hatta lah yang mendesak Wiranatakusumah untuk menjadi presiden Pasundan, agar jabatan tersebut tidak jatuh kepada federalis yang pro Belanda yakni Kartalegawa atau Djayadiningrat.

Wiranatakusumah terpilih melalui proses pemilihan. Dalam pemilihan ini ada dua kubu yang bersaing, yaitu federalis dan republiken. Wiranatakusumah merupakan perwakilan dari kubu republiken, sedangkan wakil dari kubufederalis adalah Hilman Djajadiningrat. Kemenangan Wiranatakusumah merupakan kemenangan kaum republiken yang tidak memiliki tujuan khusus membentuk Negara Pasundan tidak terpisah dari Indonesia.

Wiranatakusumah sebagai Presiden Pasundan, mendapat restu dari Sukarno. Sukarno melihat, kemenangan Wiranatakusumah merupakan kemenangan Indonesia sekaligus, mengingat Wiranatakusumah adalah tokoh Sunda Republiken Pro-Indonesia.

BIOGRAPI RAA WIRANATAKUSUMAH V


Raden Tumenggung Wiranatakusumah V atau Dalem Haji adalah putra tunggal dari Raden Adipati Kusumadilaga (Bupati Bandung periode 1874-1983) dilahirkan pada tanggal 23 November 1888 ditinggal ayahnya pada usia 5 tahun. Nama kecilnya adalah Muharam. Pelantikan Wiranatakusumah V pada 12 April 1920 itu mendapat perhatian besar, seluruh Bupati di Priangan hadir bersama aparat sipil dan militer lainnya, pelantikan itu adalaha pidato pertama wiranatakoesoemah. Antara lain ia menuturkan,
supaya pibisaeun nyumponan kana sumpahna, jeung intruksina nu jadi bupati, taya lian ngan kajaba ti sarerea bae, kudu pada boga rasa jadi bupati lain rasa dina nampa kauntungan atawa dina boga kakawasaan, tetapi dina rasa kani'matan buahna keadilan. Lamun anu rasa kitu dipiboga ku sarerea, tangtu ieu kabupaten Bandung, moal salah deui pinanggih jeung kasalametan, hurip nagri waras rayat. Cicingna kaadilan nu jadi bupati, lain dina prak-prakan pikeun gunana 2-3 jalma, tetapi keperluanana tina jalma nu leuwih loba, nu kudu dituturkn.


Pada usia 24 tahun Raden Tumenggung Wiranatakusumah V sudah dapat menjalankan pemerintahan kabupaten Bandung, karena prestasi kerjanya, ia sangat dekat dengan rakyat dan memperhatikan kesejahteraan rakyat.

Setelah lulus dari sekolah Belanda, ia meneruskan ke sekolah Menak. Dan lulus dari H.B.S. koning Wiliam III School te Batavia tahun 1910. Ia kursus berbagai bahasa di antaranya Bahasa Inggris, Jerman, Perancis. Dan pada tahun 1928 ia menuntut ilmu ke Nederland dibidang ilmu kopersi tani. Sebelum menjabat Bupati Kabupaten Bandung jabatannya adalah:
  1. Tahun 1910 menjadi Juru tulis camat Tanjungsari

  2. Tahun 1911 menjadi Mantri Pulisi di Sukabumi

  3. Tahun 1912 menjadi Camat Tasikmalaya

  4. Tahun 1912 menjadi Bupati Cianjur


Pada saat Ziarah ke Mekkah mendapat penghargaan Bintang Istiqlal klas I dari Raja Arab. Kemampuannya yang mendalam dalam keislaman membuat dibanggakan. Saat berkhotbah di Mesjid dan pulang pendopo, rakyat beriringan menyertainya. Hingga saat ini, sangat jarang pejabat yang menguasai kwbudayaan Sunda sekaligus mendalam pemahan keagamaannya, sehingga dianggap pantas berkhotbah. Dari kemampuan yang istimewa inilah yang disebut Menak Santri.

Banyak kebijakan-kebijakannya untuk mensejahterakan rakyat di antaranya membuat peraturan keluar-masuk uang Desa, mendirikan koperasi di kabupaten Bandung, memajukan pendidikan Islam, dan juga membuat buku karyanya diantaranya:

Riwayat Kangjeng Nabi Muhammad Shallallahu Alahi Wassalam. Terbitan Islam Studie club-Bandung seperti judulnya, buku ini berisi riwayat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam. Buku ini menjadi sangat menarik lantaran menghadirkan nuansa Sunda dalam perjalanan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam. Pada tahun 1914 Setafsir Surat Al-Baqarah, Islamitishe Democratie dan lain-lain.

Sulit sekali menemukan sosok pemimpin yang sempurna layaknya Wiranatakusumah V selain menjadi Abdi tenaar yang disegani, ia adalah Menteri dalam Negeri pertama Republik Indonesia yang begitu ducintai rakyatnya. Dan dengan kinerja yang jumawa ia persembahkan rakyatnya.

Sumber : Penelusuran Sejarah Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 1846 - 2010

Share This Post :

0 comments:

Post a Comment

Post Terbaru

 
Copyright © 2015 Arsif NKRI.
Design by Creating Website and CB Design